Kota Bunga Raflesia

0 Comments

Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu

Tidak begitu ramai dan tidak juga terlalu sepi, hampir mirip suasananya seperti di bandara Jambi yang pernah saya kunjungi beberapa tahun yang lalu. Hanya terlihat 1 atau 2 pesawat yang tengah parkir di bandara ini. Jenis pesawat Boing 737 - 800.

Bandar udara Fatmawati Soekarno dulu bernama Padang Kemiling, berada di Jl. Raya Padang kemiling, Slebar, Bengkulu. 

Propinsi BEngkulu merupakan habitat asli Bunga Raflesia, terutama jenis Raflesia Arnoldi. Selain itu ada juga Raflesia gadutensis yang dapat ditemukan dikawasan Hutan Lindung Boven Lais, Kabupaten Bengkulu Utara yang berjarak 60 km dari pusat Kota Bengkulu.

Keberadaan bunga Raflesia ini tersebar di seluruh hutan Bengkulu, terutama di Kabupaten Kepahiang, di liku 9, Hutan Lindung Taba Penanjung.

Kebetulan saya akan menuju ke Kepahiang, berkunjung ke rumah teman disana. Tepatnya di Perumnas Balqis, 2 km sebelum pusat kota Kepahiang. Melewati liku 9 yang terkenal itu, menembus hutan dengan jalan yang berkelok naik dan turun itu, hanya hutan yang terlihat disepanjang jalan. 3 jam waktu untuk menempuh perjalanan dari bandara Bengkulu menuju Kepahiang dengan menggunakan taksi bandara, mobil pribadi yang dijadikan angkutan umum. 70ribu untuk diantar sampai depan rumah di 30 Agustus 2018 ini, tidak tau untuk esok hari, untuk tahun - tahun kedepan, disaat saya akan berkunjung ke Kota yang berjuluk Bunga Raflesia ini untuk yang kedua kali.

Sesampainya di Kota Kepahiang, saya langsung makan mie aceh yang menjadi makan favorit 3 tahun belakangan ini. Ada sekitar 5 rumah makan yang menyajikan menu spesial mie aceh ini. Saling berjejer hanya berjarak 3 - 5 meter antar rumah makan mie aceh ini. Saya pilih yang paling ujung sebelah utara, yang meja dan kursinya ada di atas trotoar. Makan mie aceh dan minum teh hangat sambil menikmati udara sejuk.




You may also like

Tidak ada komentar: