Mie Aceh yang Mangat That

0 Comments

Sajian Mie Aceh

Soe (siapa) yang tidak kenal Makanan mangat (enak) ini. Makanan khas dari ujung barat Indonesia ini. Provinsi Aceh.

Provinsi Aceh dengan Ibu Kota Banda Aceh adalah sebuah Provinsi yang terletak di ujung Pulau Sumatera. Dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India yang dipisahkan oleh laut Andaman. Laut yang terletak di Tenggara Teluk Benggala.

Saya belum begitu mengenal Aceh dari dekat. Hanya sekedar dari artikel. Tapi saya akan kesana untuk mengeksplor keindahan alamnya, budaya dan tradisinya nanti. Dan kulinernya. Seperti Mie Aceh yang baru saya rasakan kalau tidak di Bekasi ya di Jakarta. Atau di Bengkulu. Yang di Kepahiang itu.

Mie Aceh adalah mie kuning basah yang berukuran besar atau tebal dengan variasi irisan daging yang antara lain : daging sapi, daging kambing dan makanan laut (udang, cumi - cumi dan kepiting).

Mie Aceh ini biasanya disajikan dalam dua jenis. Yaitu : Mie Aceh kuah (Sup kari yang gurih dan pedas) dan Mie Aceh goreng. Untuk melengkapi dalam menikmatinya, biasanya Mie Aceh ini akan ditaburi dengan bawang goreng, acar bawang merah yang segar dan irisan mentimun. Dan bisa juga ditambahkan dengan emping. Untuk yang suka ada asam - asamnya bisa juga di tambah perasan jeruk nipis.

Mie Aceh merupakan makanan khas daerah yang sudah menyebar di seluruh penjuru Nusantara. Dari warung kaki lima sampai restoran. Sebelum dikenal di penjuru Nusantara, Mie Aceh ini dikenal dengan sebutan Mie Teupong atau Mie Tepung atau Mie Kilo.

Berdasarkan penelusuran saya dari berbagai sumber, konon jika dilihat dari sejarahnya, Mie Aceh ini merupakan perpaduan antara budaya lokal masyarakat Aceh dengan pengaruh budaya asing yang masuk kedalam wilayah Aceh tempo dulu.

Sup kuah kari yang kental merupakan suatu pengaruh dari masakan India. Sementara Mie kuning basah merupakan pengaruh dari China. Sedangkan penyajiannya yang dipadukan dengan daging menunjukan nilai - nilai Islam di Aceh yang sangat kuat. Atau makanan laut yang menunjukan Aceh merupakan daerah strategis yang dikelilingi oleh Selat Malaka, Laut Andaman dan Samudera Hindia.

Kini Mie Aceh sudah terkenal di berbagai Provinsi, Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia. Bahkan Malaysia dan Australia. 

Tidak heran memang. Karena Aceh sendiri dulu merupakan daerah yang memiliki posisi penting dalam arus lalu lintas perdagangan dunia. Selain sumber daya alamnya yang kaya, Aceh adalah pintu gerbang atau tempat singgah para saudagar dari penjuru dunia.

Mungkin, itulah kenapa makanan di Aceh memiliki perpaduan rasa antar bangsa. Tapi tidak menghilangkan cita rasa khasnya. 

Mie Aceh memang sangat enak. Mangat that kalau kata orang Aceh sendiri. Tapi akan lebih enak kalau makan Mie Acehnya di Aceh. Saya harus mencoba nanti. Makan Mie Aceh di Banda Aceh. Sambil nikmati kopi gayonya. Sekaligus nyobain Ayam Tangkap. Saya heran dengan namanya. "Ayam Tangkap". Apa kalau mau makan kita harus menangkap ayamnya dulu... Ngejar ayam gitu...


You may also like

Tidak ada komentar: